Iboih Beach, Sabang, Weh Island, Aceh.

Iboih Beach, Sabang, Weh Island, Aceh.

Senin, 24 Maret 2014

Blogger dengan 2 Status : Belajar Sesuatu dan Berbagi Kekuatan.....

Pernah satu kali, salah seorang mahasiswaku yang sudah lulus bilang, 'Ibu eksis ya di FB, jadi tau kabar ibu selalu', ucapnya dengan senyum lebar. Hmm... ya, memang gak salah juga apa yang dikatakannya. Aku cukup sering update status, tentang pribadi maupun banyak hal yang berhubungan dengan kuliah dan kampus. Aku juga sering info ini itu di Groupnya Himpunan Mahasiswa, yang alumni juga adalah membernya. so....memang lumrah saja pernyataannya itu.

Dua status, dari sekian banyak status yang pernah kubuat, yang aku pilih untuk ikut GA-nya Pakdhe Cholik, adalah.....

Number One is....

 

Ah....kalo inget perasaanku pada saat itu.....luar biasa bahagia meski jujur capeknya juga bikin badan tuh gak karu-karuan rasanya. Bermula dari info mendadak tentang pengumpulan dokumen-dokumen untuk pengajuan KUM. Weks.....hanya dalam 3 hari harus bisa diselesaikan jika ingin mengajukan di waktu terdekat. Wadow....mana file-file masih belum semua daku kumpulkan, berserakan di sana sini. Sebelumnya memang sudah daku cicil, tapi kalo 3 hari???? Haaaa.....daku dah pengen nyerah. Tapi karena disemangatin rekan-rekan seruanganku, daku coba juga...begadang begadang dah....daku jalani...Suami pun harus kena imbas daku yang GALAU.....hehehehehe...

Di hari ke-3 saatnya pengumpulan,ampunnnn masih ada ini itu yang harus diberesin, waktu dah mepeeeettt. Jiahh...waktu itu aku dah mo give up. Sampai dengan, temen-temen satu ruangan pada semangatin...mereka pun ikut beresin ini itu....yang satu nge-print dokumen utamanya, yang satunya nyusun berkas dan sibuk ngingetin buat up date terus info di kepegawaian biar gak ditinggal.....dan...berkas itu pun siap di detik-detik terakhir....

Luar biasa,hasil dari sebuah kebersamaan. Aku belajar banyak hal dari sini. Status yang aku buat adalah salah satu bentuk rasa terima kasih yang mendalam  pada mereka yang perduli dan sangat ringan tangan. Terharu, sangattt. Do'a yang aku panjatkan pun adalah do'a sangat tulus yang aku ucapkan bagi mereka. Semoga mereka pun dipermudah dalam segala urusannya, Amiin.

Ada teman lain yang komentar di statusku ini,berikut isinya :

 

Kalau terima kasih ke keluarga, terutama suami, gak di publish di social media, tapi aku bisikkan dengan lembut di telinganya....Uhuy....hihihihi. Sejak info aku terima,udah terus bilang ke suami, do'akan dan semangatin Mama yaaaa.....Aku yakin,semua yang terjadi tentu adalah campur tangan Tuhan dan bantuan do'a dari orang-orang yang menyayangiku.

Tentu jika tidak terkirim padawaktu itu, aku masih bisa mengirimnya di waktu lain. Tapi jujur, waktu yang sempit, banyaknya campur tangan orang lain yang rela membantu, ini....adalah pelajaran berharga.....:-)

Number Two is.....

 

Status ini aku buat, saat rasanya kecewa luar biasa atas penanganan asap, hasil dari kebakaran hutan RIAU yang jumlahnya ribuan titik itu. Asapnya gak main-main, pekat, sangat tebal, berbau dan membawa kotoran/debu hasil pembakaran. Tak tega lihat anak-anak terutama yang harus menghirup udara kotor SETIAP HARI, dah nyaris sudah 1,5 bulan......

Akhirnya lewat status tersebut, aku ajak teman-teman lain untuk membantu teman-teman relawan yang membuat petisi ke PEMDA RIAU, terutama Gubernur dan Wakil terpilih. Pada waktu itu, kondisi asap sudah mencapai level bahaya,dimana diperkirakan oksigen murni hanya tinggal 1% saja. Sekolah sudah diliburkan 2 minggu. Semua aktifitas terganggu.belum lagi mahal dan langkanya oksigen murni botolan yang biasa dijual di apotik-apotik. Kasihan buat yang punya sesak nafas...:(. Ditambahi dengan penjual-penjual masker yang menaikkan harga masker-masker bagus secara gila-gilaan..... Ini bukan sekedar omong kosong,aku membuktikannya sendiri....

Sampai dengan para relawan mencoba mem-blast-kan isu ini di twitter, mengajak orang-orang terkenal yang punya banyak follower...dan...hasilnya....Bapak Presiden pun mengeluarkan pernyataannya di Twitter dan bener-bener datang ke Pekanbaru.Lalu, entah bagaimana ceritanya....hujan turun di bumi Lancang Kuning ini....Langit kami kembali biru...Ahhh....aku membuktikan sendiri kekuatan social media....bisa begitu luar biasa ya...

Berikut beberapa komentar temen-temenku ;



 Dari komentar itu juga aku tau, ternyata asap sudah sampai juga ke Ranah Minang. Dan Alhamdulillah, beberapa teman memutuskan untuk membantu merealisasikan petisi tersebut. Ah...semoga para pembakar-pembakar lahan itu insyaf.....gak kuat kalau harus maskeran berbulan-bulan....


Artikel ini diikutkan dalam Giveaway Blogger Dengan Dua Status di BlogCamp.



Rumbai, 24 Maret 2014

4 komentar:

  1. Jaman sekarang dosen sama mahasiswanya bisa akrab dg adanya sosmed ya bu...
    Salam kenal

    BalasHapus
  2. Betul banget pak Edi Padmono.....:-)
    Terima kasih sudah mampir.
    Salam kenal juga Pak....:-)

    BalasHapus
  3. duh, ulah manusia ini makin aneh aja mau pembukaan lahan tapi harus membakar lahan dulu dan asepnya itu lohhhh menganggu pernapasan :|

    BalasHapus
  4. Iya mbak....karena lahan gambut itu mbak
    Jadi katanya cara paling murah untuk buka lahan,ya di bakar.
    Dan lahan gambut menyimpan asap cukup lama...
    Sayangnya orang kaya2 yang punya uang buat bikin ladang sawit tuh pada gak punya hati kali ya....hiks.....
    Eh...jadi curhat.....

    Salam kenal Mbak Titis....:-)

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir di blog ini. Feel free to make any comment yaaa...