Iboih Beach, Sabang, Weh Island, Aceh.

Iboih Beach, Sabang, Weh Island, Aceh.

Selasa, 02 September 2014

Outbond : Learning and Fun

Haloo semua...

Ah...setelah beberapa minggu gak nge-blog, akhirnya ada waktu buat ngisi blog lagi. Well, sebetulnya sudah lama memendam keinginan cerita lagi tentang perjalanan liburan kami di Lhokseumawe dan Banda Aceh kemarin. Tapi....kali ini pengen cerita sedikit tentang kegiatan outbond minggu lalu.

Kamis, 28 Agustus lalu, kebagian tugas jadi fasilitator outbond di kampus Politeknik Caltex Riau. Kegiatan ini adalah salah satu dari serangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam acara Information Study Orientation (ISO) 2014. Yupp...ini berkaitan dengan mahasiswa baru.

Kali ini ada sekitar 569 mahasiswa yang ikut serta. Mereka dibagi dalam 6 kelompok besar laki-laki dan perempuan. Dimana tiap kelompok akan dibagi lagi menjadi 6 kelompok kecil. Ada 3 buah game yang akan dimainkan oleh setiap kelompok. Setiap game akan dimainkan dan dilombakan untuk 2 kelompok. Kali ini, panitia memilih game berikut untuk dimainkan :

1. Bom sakura
2. Margasatwa
3. Oscar Fashion Show

Bom sakura adalah sebuah game yang menggunakan beberapa utas tali rafia dengan panjang yang sama, pipa paralon + 0,5 meter dan sebuah bola plastik. Bola plastik dianggap sebagai bom, sementara pipa paralon adalah pengaktif bom. Goalnya adalah membawa bom beserta pengaktifnya sampai ke garis finish tanpa terjatuh. Jika terjatuh, bom meledak dan misi gagal. Peserta harus memikirkan bagaimana mengikat pipa paralon menggunakan tali rafia yang disediakan agar dapat dibawa ke tujuan. Peserta harus memastikan cara terbaik mengikat pipa paralon yang licin itu tanpa menyentuhnya. Game ini melatih kerjasama, kekompakan, kesabaran, strategi, konsentrasi. Video untuk game bom sakura bisa dilihat disini

 
Peserta berusaha menjalin rafia mengelilingi pipa paralon.


Margasatwa adalah game mencari induk. Mengapa begitu? Karena pada game ini, setiap ketua kelompok akan diminta memilih nama satwa sebagai icon kelompoknya. Kemudian seluruh peserta akan ditutup matanya. Posisi ketua kelompok akan di acak dan jauh dari anggota kelompoknya. Ketua kelompok akan menggunakan bunyi satwa yang dipilih tadi untuk memanggil anggota-anggotanya. Kelompok yang anggotanya berkumpul lebih cepat adalah pemenang. Game ini melatih konsentrasi.


Game Margasatwa


Oscar Fashion Show adalah game fashion show yang tidak biasa. Mirip lari estafet.Kalau lari estafet yang di-estafetkan adalah sebuah tongkat kecil, nah...kalau di game ini yang di estafetkan adalah perlengkapan fashion mulai baju, kaus kaki, kaca mata,topi dan lain-lain.Game ini melatih ketangkasan,kecepatan, kekompakan dan kerjasama.



Salah satu peserta yang sedang melenggak lenggok bak peragawati di game Oscar Fashion Show


Nah, diriku kebagian untuk jadi fasilitator di Game Bom Sakura. Buat peserta, ini adalah fun plus plus karena pasti ada hal-hal penting yang bisa diasah dan diambil dari kegiatan ini. Bagi aku sebagai fasilitator, ini juga jadi sarana 'belajar' dan fun juga.

Believe or not, kalau saja kita mau benar-benar memperhatikan proses setiap kelompok dalam menyelesaikan misi, ada banyak sekali hal yang bisa digaris bawahi. Mulai dari diskusi (kalo gak mau dibilang ribut-ributnya mereka...;-P) bagaimana cara menjalin si tali rafia biar nanti si bom bisa dibawa dengan baik dan seimbang. Kemudian proses membawa bomnya yang kadang menimbulkan teriakan di sana sini karena posisi paralon yang joget kiri dan kanan akibat keseimbangan peserta yang terganggu oleh tidak ratanya medan. Sampai dengan ribut-ributnya tiap anggota yang saling melemparkan pendapat dimana bom sebaiknya diletakkan. Karena misi selesai sampai dengan bom bisa diletakkan tanpa terjatuh di garis finish.

Kejadian yang aku perhatikan :

- Pada satu kelompok, ada yang dominan sekali dalam menentukan urutan anggota yang membuat tali-temali pada pipa paralon. Sepertinya karena vokalnya yang gede, jadi pada kalah yang lain. Tapi justru memang jadi lebih tertib,yang lain gak ikut-ikut ngatur dan bikin bingung.

- Di kelompok yang lain, dari awal jalinan tali rafianya sudah tidak kuat/ketat. Sehingga secara kasat mata saja terlihat, jika tali ditarik bersama-sama,sudah pasti akan loss dan tidak mampu mengangkat paralon plus bola di atasnya. Tapi proses itu tetap diteruskan, pendapat beberapa rekan tentang kemungkinan itu diabaikan yang lain. Sampai saat hanya sekitar 4 orang lagi yang belum menjalin tali rafianya,barulah mayoritas merasakan kegalauan yang sama. Itu pun untuk mengambil keputusan mengulang dari awal lama sekali baru semua setuju. Hal ini diakibatkan karena mereka melihat pada kelompok lawan yang sudah hampir selesai menjalin.Padahal,jika diteruskan sekalipun, tidak akan berhasil.

- Pada proses membawa bom, ada rekan yang secara keras dan berulang-ulang menyalahkan salah satu rekannya apabila keadaan paralon yang mereka bawa tidak setimbang. Saya masih ingat, katanya, "Yang tali biru...jangan ditarik !!!".Ucapan yang terus keluar di kelompok tersebut berulang-ulang nyaris sampai mencapai finish. Aku perhatikan air muka si anak yang memegang tali rafia biru itu. Ketakutan dan kesal campur aduk kayaknya. Dan yang paling fatal menurutku,dia pun terlihat sudah tidak lagi konsentrasi karena terus disalahkan dan diteriaki.

-Kelompok lain juga menarik, ada yang berusaha untuk memberikan instruksi-instruksi dengan baik. Meski kadang terkesan teriak, tapi kemudian sepertinya sadar dan melanjutkan dengan kalimat dan intonasi yang bersahabat.

-Ada yang mati-matian berusaha menjaga posisi paralon agartetap seimbang dengan membungkukkan badannya sedemikian rupa atau bahkan berjalan (atau lebih tepatnya bergeser) dengan lututnya.

-Dalam proses meletakkan bom setelah mencapai finish juga banyak hal yang terjadi. Mayoritas kelompok kompak dalam menentukan dimana tempat yang paling rata. Jika ada informasi dari rekannya bahwa tempat dimana mereka meletakkan bom ternyata masih memungkinkan si bom jatuh,mereka segera dan tak segan mengangkat bom kembali dan mencari tempat yang lebih aman. Tapi ada satu kelompok yang terlihat sudah tidak sabaran. Saran dari beberapa orang teman tidak didengarkan. Alhasil,si bom jatuh dengan sukses dan mereka pun berteriak kesal karena gagal. Ketidaksabaran yang menunjukkan hasilnya....

Di akhir game, kita share dan diskusi sama-sama apa saja yang dirasakan perlu dalam menyelesaikan misi. Maka banyak hal diungkapkan oleh para peserta. Beberapa poin di atas pun aku sampaikan kepada mereka. 

Yah...luar biasa rasanya.Hanya dari sebuah game saja, banyak hal yang bisa kita pelajari. Salah satu peserta sangat mungkin mewakili kita saat melakukan hal/kerjasama secara team. Semua yang terjadi saat game bagai miniatur team work sesungguhnya.

That's my story. Luv to do this job....meski setelahnya badan serasa mo demam dan peugell setengah idup.....:-)