Pengarang : Olenka Priyadarsani
Penerbit : PT Mizan Pustaka
Tahun Terbit : 2014
Tebal Buku : 264 halaman
Ukuran buku : 19,5 cm
Kategori : Novel
ISBN : 978-602-242-543-4
Harga : Rp. 60.500
"Ketika jauh hati bertaut, ketika dekat hati terkoyak.
Dari Paris ke Yogyakarta, dari Eiffel ke Prambanan"
Takdir telah mempertemukan Sophia dan Dimas, tanpa sengaja, bertubrukan 2 kali di Sacre-Coer Basilica dan Sorbonne.Pertemuan yang tanpa di sadari menumbuhkan rasa di antara keduanya. Pertemuan yang menghantarkan Sophia pada keindahan alam Indonesia, candi-candi peninggalan Hindu-Budha Yogya dan pantai Bali.
Sophia Ameera adalah seorang gadis muslim cantik campuran Eropa - Lebanon yang sedang menuntut S2 di Universitas Paris-Sorbonne jurusan Arkeologi. Wajahnya yang kearab-arab-an dengan kulit putih kemerahan yang sering ditutupi hijab berwarna pink, jelas sangat menarik perhatian. Ketertarikannya yang besar pada benda-benda purbakala serta kebudayaan manusia, menguatkan tekadnya untuk menyebrangi 2 benua, menyelesaikan thesisnya, dan.....bertemu sosok yang telah menautkan diri di hatinya, Dimas.
Dimas, seorang freelancer penulis perjalanan di sebuah majalah dan tim kreatif dari sebuah PH. Dimas digambarkan penulis sebagai cowok ganteng yang super sibuk. Pekerjaannya membuatnya selalui dihantui dengan deadline. Kunjungannya ke Paris juga adalah jalan-jalan gratis yang didapatkannya sebagai 'barter' tulisannya. Bonusnya adalah perkenalannya yang singkat namun membekas, pada Sophia.
Sophia menolak ajakan Dosen Pembimbingnya untuk meneliti punden berundak di Mesir. Dia lebih memilih meneliti hal yang sama, tapi di Indonesia, tepatnya Yogyakarta. Menjemput takdirnya, bertemu kembali dengan Dimas, untuk ketiga kalinya.
Kedatangan Sophia ke Indonesia membuat Dimas sumringah luar biasa. Dimas mengajak Sophia menikmati bangunan-bangunan bersejarah dan wisata kuliner daerah. Namun setelahnya, kesibukan Dimas membuatnya sulit menghubungi Sophia. Di saat yang sama, Sophia masih tetap merindukan Dimas dan sibuk dengan penelitiannya. Hingga dia bertemu dengan lelaki lain yang membuat hatinya terbelah, Faisal.
" Bila hatimu tengah menanti dan yang dinanti tak kunjung datang, masa akan terus kau biarkan kosong?" (hal. 179)
Faisal, dosen UGM yang digambarkan sangat tampan. Pendiam dan dingin. Namun semuanya berubah setelah dia mengenal Sophia. Pribadinya menjadi lebih hangat. Faisal adalah Dosen Pembimbing lapangan bagi thesis Sophia. Keterlibatan mereka berdua pada penelitian akhirnya mau tak mau melibatkan mereka secara emosi, Faisal jatuh hati pada Sophia.
Faisal memang pendiam, namun lebih berani. Suatu hari, disebuah restoran mewah bergaya Bali, diantara bunyi gamelan, Faisal menyatakan cintanya pada Sophia. Sophia bimbang.
"Gadis itu merasa tak adil bila dia membiarkan Faisal menunggu-nunggu jawaban tanpa kepastian. Tapi di sisi lain, rasanya tak adil pula untuk membiarkan Dimas tak tahu apa-apa" (hal. 196)
Sophia masih berharap pada Dimas. Namun rasa ego Dimas, justru menjerumuskan hatinya untuk tidak mengakui kekecewaan dan kecemburuannya pada Faisal. Dimas membiarkan Sophia memilih Faisal !
Restu dari ibu Sophia pun telah diberikan untuk Faisal. Rencana pernikahan dan hidup yang akan mereka jalani pun sudah demikian matang. Hingga sesuatu terjadi. Sesuatu yang akan mengubah haluan yang sudah dipilih Sophia sebelumnya. Faisal dinyatakan sebagai salah satu korban tenggelamnya Kapal laut di daerah Talaud, Sulawesi Utara.
Lalu bagaimana nasib Sophia? Apa rencananya setelah kepergian Faisal? Apakah Sophia akan kembali ke Paris? Atau mungkinkah Dimas yang masih menyimpan rasa mendapatkan kesempatan kedua? Cari tahu akhir kisah Sophia dan Dimas dengan baca bukunya ya....:-)
Selain Sophia,Dimas dan Faisal, munculnya tokoh lain di dalam cerita juga membuat cerita jadi makin berwarna. Rima si pemilik PH yang digambarkan bagai singa betina, pemarah dan pemaksa yang menyebalkan. Seringnya merasa sebagai pasangan Dimas.Padahal Dimas tak pernah punya rasa buatnya. Melody, pengamen setengah laki-laki setengah perempuan yang sukses ikut Indonesian Idol, yang berhasil mempengaruhi sedikit penilaian Sophia tentang Dimas dan Faisal.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Ulasan
Sudah lama sekali tidak menikmati novel percintaan. Setelah punya anak, prefer ke buku-buku parenting dan motivasi. Tapi sesekali bolehlah ya,biar berasa selalu muda. Hehehe. Suka dengan buku ini, meski menceritakan tentang masalah 'hati' dua orang anak manusia, tapi 'lurus' dan gak aneh-aneh. Dimas yang lebih slengek-an pun tetap memperlakukan Sophia dengan santun, apalagi Faisal !
Meski, yaaaa...si Dimasnya ngeselin banget. Egoisnya membuat dia terkesan sebagai cowok yang gak gentlemen. Mau gak mau, kebawa cerita, aku juga setuju deh Sophia nerima Faisal.
Cerita cinta yang bisa dibilang klise dan banyak ditulis di buku-buku drama percintaan. Tapi bedanya, buku ini juga bercerita tempat-tempat yang menarik dan kebiasaan setempat, baik di Paris maupun di Indonesia. Secara penulisnya adalah salah seorang penulis buku travelling bestseller. Jadi tahu, ternyata minum kopi itu bagaikan minum air putih di Perancis sana. Artinya, kebanyakan orang Perancis cinta kopi. (hal. 23)
Akhir cerita ini tidak seperti dugaanku, meski antara dugaan dan harapan aku berbeda. Hahaha. Ternyata penulis tak ingin mengecewakan pembaca dengan memberikan akhir yang 'tragis' bagi Dimas. Meski aku hormati, cerita indah di akhir pun tak terlalu dibuat 'dramatis', justru sangat sederhana. Mungkin untuk menghormati sosok Sophia sebagai perempuan baik-baik. Jika digambarkan berlebihan, mungkin bisa mem-'blur' kan karakter Sophia. Meski gimana-gimana, setuju deh dengan keputusannya penulis.
Hal yang sedikit menganggu selama membaca buku ini adalah adanya beberapa kata yang dituliskan tidak lengkap atau perulangan yang tidak tepat. Misalnya : kata masih yang terulang 2 kali di hal. 54, m goreng di hal. 86, lansun di hal. 129, atau halat Ashar hal.157
10 Januari 2015,
Dimas, seorang freelancer penulis perjalanan di sebuah majalah dan tim kreatif dari sebuah PH. Dimas digambarkan penulis sebagai cowok ganteng yang super sibuk. Pekerjaannya membuatnya selalui dihantui dengan deadline. Kunjungannya ke Paris juga adalah jalan-jalan gratis yang didapatkannya sebagai 'barter' tulisannya. Bonusnya adalah perkenalannya yang singkat namun membekas, pada Sophia.
Sophia menolak ajakan Dosen Pembimbingnya untuk meneliti punden berundak di Mesir. Dia lebih memilih meneliti hal yang sama, tapi di Indonesia, tepatnya Yogyakarta. Menjemput takdirnya, bertemu kembali dengan Dimas, untuk ketiga kalinya.
Kedatangan Sophia ke Indonesia membuat Dimas sumringah luar biasa. Dimas mengajak Sophia menikmati bangunan-bangunan bersejarah dan wisata kuliner daerah. Namun setelahnya, kesibukan Dimas membuatnya sulit menghubungi Sophia. Di saat yang sama, Sophia masih tetap merindukan Dimas dan sibuk dengan penelitiannya. Hingga dia bertemu dengan lelaki lain yang membuat hatinya terbelah, Faisal.
" Bila hatimu tengah menanti dan yang dinanti tak kunjung datang, masa akan terus kau biarkan kosong?" (hal. 179)
Faisal, dosen UGM yang digambarkan sangat tampan. Pendiam dan dingin. Namun semuanya berubah setelah dia mengenal Sophia. Pribadinya menjadi lebih hangat. Faisal adalah Dosen Pembimbing lapangan bagi thesis Sophia. Keterlibatan mereka berdua pada penelitian akhirnya mau tak mau melibatkan mereka secara emosi, Faisal jatuh hati pada Sophia.
Faisal memang pendiam, namun lebih berani. Suatu hari, disebuah restoran mewah bergaya Bali, diantara bunyi gamelan, Faisal menyatakan cintanya pada Sophia. Sophia bimbang.
"Gadis itu merasa tak adil bila dia membiarkan Faisal menunggu-nunggu jawaban tanpa kepastian. Tapi di sisi lain, rasanya tak adil pula untuk membiarkan Dimas tak tahu apa-apa" (hal. 196)
Sophia masih berharap pada Dimas. Namun rasa ego Dimas, justru menjerumuskan hatinya untuk tidak mengakui kekecewaan dan kecemburuannya pada Faisal. Dimas membiarkan Sophia memilih Faisal !
Restu dari ibu Sophia pun telah diberikan untuk Faisal. Rencana pernikahan dan hidup yang akan mereka jalani pun sudah demikian matang. Hingga sesuatu terjadi. Sesuatu yang akan mengubah haluan yang sudah dipilih Sophia sebelumnya. Faisal dinyatakan sebagai salah satu korban tenggelamnya Kapal laut di daerah Talaud, Sulawesi Utara.
Lalu bagaimana nasib Sophia? Apa rencananya setelah kepergian Faisal? Apakah Sophia akan kembali ke Paris? Atau mungkinkah Dimas yang masih menyimpan rasa mendapatkan kesempatan kedua? Cari tahu akhir kisah Sophia dan Dimas dengan baca bukunya ya....:-)
Selain Sophia,Dimas dan Faisal, munculnya tokoh lain di dalam cerita juga membuat cerita jadi makin berwarna. Rima si pemilik PH yang digambarkan bagai singa betina, pemarah dan pemaksa yang menyebalkan. Seringnya merasa sebagai pasangan Dimas.Padahal Dimas tak pernah punya rasa buatnya. Melody, pengamen setengah laki-laki setengah perempuan yang sukses ikut Indonesian Idol, yang berhasil mempengaruhi sedikit penilaian Sophia tentang Dimas dan Faisal.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Ulasan
Sudah lama sekali tidak menikmati novel percintaan. Setelah punya anak, prefer ke buku-buku parenting dan motivasi. Tapi sesekali bolehlah ya,biar berasa selalu muda. Hehehe. Suka dengan buku ini, meski menceritakan tentang masalah 'hati' dua orang anak manusia, tapi 'lurus' dan gak aneh-aneh. Dimas yang lebih slengek-an pun tetap memperlakukan Sophia dengan santun, apalagi Faisal !
Meski, yaaaa...si Dimasnya ngeselin banget. Egoisnya membuat dia terkesan sebagai cowok yang gak gentlemen. Mau gak mau, kebawa cerita, aku juga setuju deh Sophia nerima Faisal.
Cerita cinta yang bisa dibilang klise dan banyak ditulis di buku-buku drama percintaan. Tapi bedanya, buku ini juga bercerita tempat-tempat yang menarik dan kebiasaan setempat, baik di Paris maupun di Indonesia. Secara penulisnya adalah salah seorang penulis buku travelling bestseller. Jadi tahu, ternyata minum kopi itu bagaikan minum air putih di Perancis sana. Artinya, kebanyakan orang Perancis cinta kopi. (hal. 23)
Akhir cerita ini tidak seperti dugaanku, meski antara dugaan dan harapan aku berbeda. Hahaha. Ternyata penulis tak ingin mengecewakan pembaca dengan memberikan akhir yang 'tragis' bagi Dimas. Meski aku hormati, cerita indah di akhir pun tak terlalu dibuat 'dramatis', justru sangat sederhana. Mungkin untuk menghormati sosok Sophia sebagai perempuan baik-baik. Jika digambarkan berlebihan, mungkin bisa mem-'blur' kan karakter Sophia. Meski gimana-gimana, setuju deh dengan keputusannya penulis.
Hal yang sedikit menganggu selama membaca buku ini adalah adanya beberapa kata yang dituliskan tidak lengkap atau perulangan yang tidak tepat. Misalnya : kata masih yang terulang 2 kali di hal. 54, m goreng di hal. 86, lansun di hal. 129, atau halat Ashar hal.157
10 Januari 2015,
sophia gadis cantik dan dimas cowok ganteng.....sepertinya si cantik dan si ganteng selalu jadi kisah menarik dalam setiap cerita yaaaaa
BalasHapuskeep happy blogging always..salam dari Makassar :-)
Hahaha...iya Mas Hariyanto....
HapusThanks udah mampir mas....:-)
Lengkap..kap..reviewnya Mak
BalasHapusWaduh,...singkat, padat dan menyanjung...
HapusSemoga bisa lebih baik lagi...
Makasih Mbak Rizka.....:-)
lengkap sekali hihi...btw saya juga suka sama novel percintaan mbak :D
BalasHapushihihi....Makasih Mbak Nova Wijaya....*hug
Hapussempet pgn beli buku ini tp trus lupa...
BalasHapusbaca review ini jd keingetan lg :)
Aaa...makasih Mbak Nathalia dah mampir...
HapusSaya sering kunjung ke blog Mbak...sekaligus cari infobuku yang ok
:-)
Truuss trruusss aku ikut baca dan komentar di sini :D
BalasHapusReview-nya keren euy!
Banyak bagian yg kelewat di rsensiku, dan sini justru tampil jd daya tarik
Musi banyak2 belajar meresensi*
Mbak Dian....bikin aku tersanjung....hihihi
HapusDaku juga masih baru Mbak...masih harus belajar banyak...
Dan memang,setiaporang punya point of view yang beda saat meresensi sebuah buku yang sama sekalipun yaaa..
Aku juga tau,setelah membaca resensi di beberapa link resensi buku...:-)
Salam kenal ya Mbak Dian......*hug
baca novel cinta bikin cinta semakin mengebugebu,...hahayy
BalasHapusHahay......mas Zulham.....cinta menggebu tapi tak berlebihan mas...:-)
HapusSama mak, udah lama ga baca buku cinta-cintaan hihi. Ini kayaknya seru buat dibaca thanks sharenya :)
BalasHapusSama-sama Mak Kania....*ketjcup....
HapusMbak dirimu ga jadi friendku di FB ya, padahal mau taktag. Nggak nemu pula namanya :))
BalasHapusIya Mbak, belon.
Hapus*langsung lari ke tekape dan klik add friend.....wkwkwk
Makasih dah mampir Mbak #senengnyaaaa