Bagi kebanyakan masyarakat Pekanbaru, Sumatera Barat adalah salah satu destinasi terdekat untuk liburan bersama keluarga.Waktu tempuh yang relatif pendek dengan spot wisata alam yang banyak dan menarik menjadi alasan utama. Kontur tanah daerah Sumatera barat yang cenderung tinggi dan sebagian berada di pegunungan, menganugerahi provinsi ini banyak sekali tempat wisata yang hampir tak bisa dijumpai di Pekanbaru, seperti air terjun, mata air panas, pegunungan, lembah, sungai dan pantai-pantai yang memikat.
Bahkan Bukit Tinggi sepertinya tempat favorite bagi banyak wisatawan domestik dari seluruh penjuru Pulau Sumatera untuk menghabiskan malam pergantian tahun.Ini dibuktikan dengan padatnya Bukit tinggi pada tiap akhir tahun oleh plat mobil asal Aceh, Medan, Riau, Palembang, Jambi. Hotel sekitar Jam Gadang selalu full mulai dari akhir tahun sampai minggu pertama awal tahun, jalanan lintas Sumbar yang macet dan banyaknya foto yang disharing di medsos yang menunjukkan spot-spot wisata di Bumi Minangkabau.Setelah 3 kali bolak-balik Sumbar, masih saja terasa banyak tempat menarik yang belum kami singgahi.Termasuk wisata kulinernya.
Pengalaman sebelumnya membuat aku selalu booking hotel jauh-jauh hari sebelum masuk minggu terakhir bulan Desember.Jika tidak begitu, jangan harap akan merasakan libur dengan menginap di tempat nyaman yang kita incar.Tahun pertama menghabiskan akhir tahun di Sumbar memberiku banyak informasi tentang tempat menginap di Bukit Tinggi, terutama sekitaran Jam Gadang. Tarif hotel di sekitaran Jam Gadang akan naik luar biasa di saat akhir tahun. Bahkan pernah,kami mendapati sebuah tempat menginap yang disebut hotel, *meski tak seperti hotel bagi kami*, memasang tarif hampir 1 juta rupiah per-malam. Wow....hanya untuk hotel begitu? No way....Sementara itu, hotel yang menarik di mata kami, justru full.
Akhirnya kami memutuskan untuk meneruskan sedikit lagi perjalanan ke Padang Panjang. Udara dingin di Padang Panjang terasa lebih sejuk dari pada di Bukit tinggi. Mungkin karena kota ini lebih lengang dibandingkan Bukit tinggi. Tapi mencari tempat menginap yang nyaman, justru lebih mudah di sini.Harganya pun tak semahal di sekitar Jam Gadang sana. Ditinjau dari jarak yang tidak jauh, adalah lebih baik mencari penginapan di Padang Panjang dengan harga yang lebih sesuai kantong dan tetap bisa 'main' ke Bukit Tinggi.....:-)
Plang Wisma Pangeran tampak dari jalan |
Dua tahun terakhir, ada tempat menginap yang kami incar. Namun setiap kali kami singgah, tidak ada lagi kamar. Dan entah kenapa,aku selalu lupa mencatat nomor teleponnya. Tapi kali ke-3 ini, meski dihadapkan dengan macet panjang yang luar biasa dari Bukit tinggi - Padang Panjang, kami bisa tidur nyaman di penginapan yang kami idamkan sejak 2 tahun lalu.
Foto diambil dari jalan masuk Wisma |
Wisma Pangeran, itu nama penginapan ini. Ya, hanya sebuah wisma, namun menurutku, jauh lebih nyaman dan asri dibandingkan beberapa tempat bernama Hotel, baik di Padang panjang maupun Bukit Tinggi. Kami jatuh cinta pada tempat ini sejak pertama kali menemukannya, 2 tahun yang lalu. Dan kali ini, kami semakin jatuh cinta....hehehe.
Wisma ini terletak di jalan KH. Ahmad Dahlan No.7. Room yang disediakan di sini ada beberapa tipe:
- Standard Rp.330.000
- Executive Rp.430.000
- GH1(Guest House) Rp.800.000
- GH2(Guest House) Rp.1.000.000
Extra Bed : Rp.60.000
Rate tersebut sudah masuk 10% Pajak, service charge dan sarapan. Tambahan pengunjung tanpa extra bed dikenai biaya Rp.40.000/ orang. Namun tidak berlaku bagi anak-anak di bawah 10 tahun.Waktu check out jam 12 siang.
O ya, dari beberapa tempat menginap yang kami datangi, memang mereka tidak memasang pendingin ruangan alias AC. Walau begitu, setiap malam, kami menarik selimut untuk berlindung dari hawa dingin yang menyengat.
Kamar standard terletak di lantai dasar paling dekat dengan receptionis wisma. Di depan kamar langsung berbatasan dengan kolam ikan. Ah...rasanya luar biasa ya, sambil bersantai di depan kamar bisa memandangi tingkah polah ikan-ikan di kolam. Anak-anak yang paling hobi nih....:-)
Deretan Kamar Standard yang langsung berhadapan dengan kolam ikan. |
Ruang Resepsionist sekaligus ruang sarapan pagi para tamu Wisma. |
Rutinitas anak-anak setelah sarapan. Memberi makan ikan! |
Kamar Executive ada yang terletak di lantai dasar tapi ada pula terletak di lantai 2. Kami memesan kamar ini untuk 3D2N dan kebagian dilantai 2. Meski tidak ada eskalator atau lift seperti dikebanyakan hotel, kami tidak keberatan untuk berkali-kali naik turun tangga yang di sekitarnya begitu asri. Kamarnya cukup luas untuk dihuni 3 dewasa dengan 2 anak seperti rombongan kami. Tambahan 1 extra bed masih menyisakan cukup banyak ruang. Kamar mandinya di desain modern dan bersih. Setiap kamar dilengkapi dengan pemanas air pribadi, bukan central. Karena yang tersisa adalah kamar dengan 2 single bed, kami merapatkannya agar bisa mendapatkan luas seperti layaknya tidur di king atau queen size bed...hehehe
Atas dan bawah - Kamar Executive yang sederhana namun cukup luas dan nyaman. |
View dari kamar Executive Lt.2 |
Tangga ke Lantai 2. |
Kamar GH 2 dan GH 1 diperuntukkan bagi rombongan yang ramai atau pengunjung yang menginginkan menginap bagai di rumah sendiri. Yup, ke-2 tipe kamar ini dilengkapi dengan 2 kamar tidur, ruang keluarga dan ruang makan sendiri. Uhuy, serasa di rumah ya. Nyaman betul sepertinya. Bedanya, Kamar tipe GH 1 jauh lebih luas dari kamar GH 2. Termasuk ukuran kamar tidurnya.
Kamar kami terletak di lantai 2. Bagian bawah kamar tipe GH1. |
Bagian depan kamar tipe GH1. |
Komplek Wisma Pangeran |
Menurutku, wisma ini dibuat sedemikian rupa hingga benar-benar seakan berada di rumah sendiri. Super nyaman! Kolam ikan dan taman dengan berbagai jenis tanaman dan bunga yang cantik sungguh membuat tempat ini semakin indah. Bahkan anak sulungku bilang, tahun depan harus di sana lagi....
Pagi hari benar-benar serasa di rumah. Sapaan adzan dari Masjid sekitar komplek wisma dan saat membuka tirai kamar, maka pemandangan hijau, bersih dan asri seakan menggoda untuk lebih cepat keluar kamar menikmati keindahannya. Melihat begitu banyak ikan mas dan koi pada 2 kolam di kiri dan kanan jalan masuk utama wisma, dan menikmati warna-warni bunga, yang beberapa hanya ditemukan di dataran tinggi semacam Padang Panjang ini. Bahkan suamiku, tak ingin melewatkan kesempatan untuk membawa bunga dari Wisma ini. Tentu tidak gratis, bayar, tapi murah....:-)
Bunga-bunga yang dibawa dari Wisma Pangeran. |
Tepat disebelah kanan wisma juga ada penjual bakso. Kalau hari sedang hujan, uenak banget jalan kaki sedikit dan bisa menikmati kuah bakso yang hangat dan segar.
Padang panjang juga terkenal dengan Sate Mak Syukur (ceritanya di posting berikut ya), wahana bermain air MIFAN, air terjun Lembah Anai yang terletak di pinggir jalan raya dan pemandian yang airnya berasal dari air sungai yang dialirkan ke dalam kolam-kolam renang. Agak jauh ke arah Solok, bisa menikmati pemandian air panas juga...:-)
Yang jelas, kami sekeluarga, terutama anak-anak nih, jatuh cinta banget ama tempat ini. Dan berniat akan datang lagi nanti, in sya Allah.
Dari 5 bintang, kami kasih 4 bintang untuk tempat ini ...
Wah, terasa banget sejuknya ya buuu
BalasHapus...
Udah lama juga gak nginap di bukitti ggi, sekali-kali boleh dicoba nih :)
Iya Mayya.....cobain deh, asri dan nyaman...:-)
HapusTapi ini di Padang Panjangbukan Bukittinggi.
Karena jarajnya yg tdk jauh dari Bukittinggi
banyak wisatawan domestik milih tidur di sini,lalu main di Bukittinggi...:-)
Sumbar memang destinasi wisata yang mengagumkan, walaupun sudah pernah pengen lagi dan lagi.
BalasHapusWismanya bagus dan bersih, harganyapun pas
Bener banget pak Edi Padmono.
HapusTerima kasih sudah mampir :-)
Emang nih hotel pangeran Padangpanjang ini, ngangenin banget, pelayanan nya luar biasa, suatu saat pasti mampir lagi.
BalasHapusMinta no telpon penginapannya yah...
BalasHapus