Iboih Beach, Sabang, Weh Island, Aceh.

Iboih Beach, Sabang, Weh Island, Aceh.

Jumat, 13 Februari 2015

Kado dari Fadhli

Alhamdulillah, Fadhli berhasil menjadi juara 2 lomba menyanyi tingkat TK se-kecamatan Rumbai. Ibu guru yang melatihnya, Bu Devi, riang luar biasa. Meski sempat berharap sekolah mereka mendapatkan tempat terbaik, tapi bu Devi cukup bangga Fadhli bisa berada diposisi itu.

Fadhli itu memang terlihat lebih pede dibandingkan kakaknya untuk urusan panggung. Sejak kecil, beberapa kali kalau melihat ada panggung pada acara yang digelar di beberapa Mall yang kami datangi, Fadhli seringnya memaksa minta dinaikkan ke atas panggung.

Untuk soal menyanyi, meski belum bisa mengolah vocal seperti layaknya anak-anak yang sering kita lihat di Indonesian Idol Junior, tapi Fadhli juga lebih 'sadar' nada ketimbang kak Ciwa. Ini kami sadari saat kak Ciwa harus berlatih lagu-lagu baru yang akan diambil nilainya di sekolah. Kadang beberapa kali harus mengingatkan Ciwa note yang benar dari penggalan lagu-lagu yang dinyanyikannya. Dan Fadhli yang ikut mendengar seringkali mencoba menyanyikan juga, dan dengan note yang tepat !

Fadhli juga sebetulnya tipe yang moody banget. Sekarang bisa bilang iya, besok-besok bisa berubah. Bahkan kadang dalam hitungan jam saja! Ini ternyata disadari juga oleh Bu Devi. Saat pertama kali latihan menggunakan musik (keyboard) di rumah salah satu guru, beliau menceritakan bagaimana proses pemilihan perwakilan sekolah berlangsung. Sebetulnya ada 2 anak yang sempat menjadi calon kuat yang terpilih. Salah satunya fadhli. Namun menurut bu Devi, fadhli lebih bisa cepat meyesuaikan nada. Jadi seperti ada feeling kalo dia menyanyi pada nada yang gak pas, terus berusaha menyesuaikan. Namun kekuatiran diungkapkan juga oleh beberapa guru yang lain saat tahu Fadhli yang terpilih. Apalagi kalau bukan karena urusan moddy-nya Fadhli itu. Tapi bu Devi berhasil meyakinkan guru-guru lain termasuk Kepala Sekolah TK, bahwa beliau akan bisa merayu Fadhli :-)

Ini adalah kompetisi individu pertama yang diikuti fadhli. Kompetisi sebelumnya biasanya berkelompok (mewarnai) atau berpasangan (fashion show). Sebagai orang tua tentu aku dan suami sangat mendukung kegiatan positif ini. Berharap ini menjadi ajang belajar bagi Fadhli untuk mengasah kemampuan yang dia punya sekaligus membentuk rasa percaya dirinya. Meski jujur, aku sendiri kuatir sekali jika Fadhli tiba-tiba bilang tidak mau ikut.

Tapi apa yang aku kuatirkan alhamdulillah tidak terjadi. Meski setelah latihan dengan musik Fadhli sempat bilang takut jika suaranya nanti tidak sampai pada nada-nada tinggi, tapi keinginannya untuk ikut tidak berubah. Bu Devi juga cukup lihai mengambil hatinya.Tipe guru yang sabar dan pintar mengambil hati anak-anak. 

Sebetulnya pada latihan terakhir, Fadhli masih kadang terlalu cepat atau justru terlalu lambat saat masuk di Refrain. Mungkin karena selama ini belajarnya tidak pernah pakai musik, jadi belum tahu berapa ketukan dari bait terakhir ke bait refrain. Aku sempat kuatir dan berusaha mengajarkannya lagi di rumah dengan merekam musik dari guru fadhli. Tapi karena Fadhli mengeluh capek, aku urung mengajarinya. Aku pikir, kondisi tubuh yang fit juga penting.

Saat Fadhli tampil, aku sudah deg-deg-an saja menunggu hingga masuk ke bagian refrain. Ah, bagaimanapun keberaniannya sudah membuatku bangga. Tapi ternyata diluar ekspektasiku, Fadhli justru masuk dengan sangat tepat pada Refrain lagu. Suaranya, penghayatannya, bikin emaknya ini nangis. Diam-diam aku menyeka ujung mata terus. Ternyata pagi itu sebelum tampil, Fadhli masih sempat berlatih sama gurunya.

Aku beberapa kali mendesah, mendengar  di beberapa bait suara fadhli terasa naik atau turun nadanya. Tapi memang hampir rata-rata peserta lomba menyanyi dengan nada yang tidak sesuai dengan waktu gladi bersih. Kata juri, hampir semua naik satu dari nada yang tercatat pada catatan juri. Tapi di bait selanjutnya, fadhli berhasil masuk ke nada yang benar. Meski ada goyang di sana-sini.

Ini baru langkah awal yang baik. Selanjutnya Fadhli akan kembali ikut di tingkat kota Pekanbaru. Jika kembali mendapat tiga besar, akan tampil dan berkompetisi di tingkat Propinsi. Tapi aku tak ingin berharap aneh-aneh. Olah vokal Fadhli masih apa adanya, pure. Ada banyak anak-anak yang bahkan sudah bisa mengolah vocal bagai orang dewasa. Persaingan akan semakin ketat. Apapun yang terjadi nanti, bagi kami, Fadhli adalah juaranya.Juara di hati Mama dan Papa nya :-)

Penampilan Fadhli bisa dilihat di link berikut :

http://youtu.be/wtu8FjwPIY8
http://youtu.be/3RfYFVB4mjg



10 February 2015
Kado ultah Mama dari Fadhli
:-)
Terimakasih Fadhli Sholeh.



4 komentar:

  1. anak udh berani maju ke depan aja utk perform, kita udh seneng ya mba... susah loh memaksa anak utk berani tampil gini ..kalo dia berani tnpa hrs dipksa, udh bgs bgt :)

    BalasHapus
  2. Iya Mbak Fanny....
    Apalagi anakku ini moody banget...
    Bisa mau latihan, tapi kalo adayang salah dikit aja, bisa batal semuanya
    Hehehehe....

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir di blog ini. Feel free to make any comment yaaa...